Laman

Minggu, 14 September 2014

Kerangka Kompetensi Abad 21




Pertemuan pertama mata kuliah Manajemen Keuangan di laksanakan pada tanggal 8 September 2014 dengan Bapak Amril Muhammad selaku Dosen yang memaparkan materi tentang Kerangka Kompetensi Abad 21. Berikut paparan beliau yang sudah saya analisis sebagai berikut :

Kerangka Kompetensi Abad 21

1.  Kehidupan dan Karir :
  • Fleksibel dan adaptif
  • Berinisiatif dan mandiri
  • Keterampilan sosial dan budaya
  • Produktif dan akuntabel
  • Kepemimpinan&tanggung jawab
2.  Pembelajaran dan Inovasi :
  • Kreatif dan inovasi
  • Berfikir kritis menyelesaikan masalah
  • Komunikasi dan kolaborasi
3.  Informasi, Media and Teknologi :
  • Melek informasi
  • Melek Media
  • Melek TIK
Ketiga kompetensi di atas sangat diperlukan demi menunjang kemampuan yang dimiliki para peserta didik, selain itu kompetensi-kompetensi di atas juga perlu di sinergikan dengan kemampuan memanfaatkan teknologi dan informasi.



4.  4 Pilar Pendidikan UNESCO (Jaquest Delor, 1998) :

     Learning To know => Learning To Do => Learning To Live Together => Learning To Be

 


Minggu, 02 Juni 2013

Pertemuan Ke-14 : "Kepuasan Pelanggan"

Jakarta, senin, 27 Mei 2013, bertempat di DS.307 FIP UNJ. Pertemuan kali ini adalah pertemuan yang terakhir dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran. Pertemuan kali ini tanpa di dampingi dosen kita yaitu bapak Amril Muhammad, S.E. M.Pd karena beliau sedang berhalangan hadir. pemamapar kali ini adalah kelompok 12 yang beranggotakan Muhaimin, Demas, dan Marsha. Materi yang di paparkan adalah membehas tentang "kepuasan Pelanggan". Berikut hasil reportase saya.

Apa itu kepuasan Pelanggan? Kepuasan Pelanggan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau jasa yang ia rasakan sendiri dibanding dengan harapannya. 

Konsumen dalam mengevaluasi jasa, umumnya menggunakan beberapa atribut, seperti bukti langsung (tangibles), keandalan (reability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati. 

Perusahaan pun juga mempunyai beberapa cara unutk mengukur kepuasan pelanggannya, yaitu sistem keluhan dan sasaran, dimana perusahaan membuat wadah atau tempat dimana pelanggan dapat menyampaikan keluhan dan saran, seperti dengan melalui kotak saran. Survey kepuasan pelanggan, cara ini bisa dilakukan dengan cara survey dan angket. Pembeli bayangan, maksudnya perusahaan membeli produk pesaing lalu produk tersebut di analisis. Analisis pelanggan yang beralih, dengan cara menghubungi kembali pelanggan-pelanggan yang telah beralih ke produk pesaing. 

Sebab-sebab timbulnya ketidak puasan pelanggan yaitu, tidak sesuai dengan harapan dengan kenyataan yang dialami, layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan, perilaku personil tidak atau kurang menyenangkan, suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang, cost atau biaya terlalu tinggi, promosi atau iklan terlalu muluk. 

Sekian reportasi saya, mengingat ini adalah reportasi terakhir saya dalam manajemen pemasaran. Saya ucapkan terimakasih kepada para pembaca sekalian, semoga reportasi-reportasi saya bermanfaat dan berkenan dihati pembacanya. 

Sabtu, 25 Mei 2013

Pertemuan ke-13 : "Perilaku Konsumen"

Jakarta - senin, 20 mei 2013. Pertemuan ke-13 mata kuliah manajemen pemasaran, bertempat di DS.307 FIP UNJ. Pertemuan kali ini di pimpin oleh bapak Amril Muhammad, S.E. M.Pd selaku dosen mata kuliah manajemen pemasaran. Pemapar kali ini adalah kelompok 11 yang beranggotakan Dwi Sakti, Qidam Permadi. dan Yudi Ardiyanto. materi kali ini membahas tentang "Perilaku Konsumen". Berikut reportase saya.

Apa itu Perilaku Konsumen? Perilaku Konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh orang atau konsumen dalam merencanakan, membeli dan menggunakan barang atau jasa. Perilaku konsumen merupakan hal yang mendasari konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

Dalam melakukan pembelian terdapat model perilaku konsumen yang mempunyai kriteria yang berbeda-beda. Model perilaku konsumen tersebut di pengaruhi oleh : (1) Perangsang, terbagi menjadi dua, ada perangsang penjualan seperti (produksi, harga, tempat, dan promosi) serta perangsang lainnya (perekonomian, teknologi, politik, dan kebudayaan). (2) Kotak Hitam Pembeli, yang di dalamnya meliputi karakter pembeli seperti (budaya, sosial, perorangan, dan kejiwaan) dan proses keputusan pembeli seoerti (pengenalan masalah, pencarian informasi, informasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku sesudah pembelian. (3) Keputusan Pembeli, pilihan akhir yang di tentukan konsumen dalam memilih jenis, produksi, pemasok, dan jumlah pembelanjaan.

Dalam Perilaku Konsumen tentunya ada faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membeli, seperti : (1) Kebudayaan, berisikan tentang kultur, sub-kultur, dan kelas sosial. (2) Sosial, meliputi kelompok acuan, keluarga, peranan, dan status. (3) Kepribadian, meliputi usia dan tingkat kehidupan, jabatan, keadaan perekonomian dan gaya hidup. (4) Kejiwaan, meliputi motivasi, pandangan, belajar, kepercayaan, dan sikap pembeli. 

Proses keputusan pembelian adalah pengenalan masalah lanjut ke pencarian informasi dan keputusan pembeli. Ada 5 peran dalam keputusan pembelian yaitu : (1) Pencetus Ide, mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu. (2) Pemberi Pengaruh, pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian. (3) Pengambil Keputusan, memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian. (4) Pembeli, seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya. (5) Pemakai, seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Seperti halnya pesawat terbang dalam model perilaku konsumen ada istilah Black Box (kotak hitam) yang di sini artinya ada gap dalam pemikiran antar individu tentang suatu produk dikarenakan faktor selera yang berbeda-beda.